Jamaah Tabligh Mempunyai Pengaruh Besar Dalam Memperbaiki Manusia[1]
Sesungguhnya saya adalah termasuk Jamaah Dakwah dan Jamaah Tabligh di Negara ini (Saudi –pen). Dan, saya telah mendengar bahwa jamaah ini memiliki beberapa kesalahan, maka apa yang Syaikh nasehatkan untuk saya? Apakah saya tetap berlanjut dengan mereka atau saya harus meninggalkan mereka?
Kenyataannya adalah bahwa Jamaah Dakwah dan Jamaah Tabligh mempunyai pengaruh besar dalam memperbaiki manusia. Karena berapa banyak orang kafir yang beriman, dan berapa banyak orang fasik yang menjadi lurus disebabkan dakwah mereka. Dan, merekapun mempunyai akhlak yang agung, seperti budi pekerti yang baik dan kelembutan dalam berbicara, wajah yang berseri-seri dan yang lainnya yang sudah dikenali dan mereka mempunyai cara-cara yang baik dalam berdakwah di jalan Allah yang patut disykuri.
Akan tetapi mereka memiliki kekurangan dalam dua hal :
Pertama, kurangnya ilmu pada kebanyakan mereka. Maka anda akanmendapati mereka mempelajari satu kitab saja dari karya para ulama, yaitu sebuah kitab yang tidak mengapa dan kita tidak mengatakan kecuali yang baik, dan kita pun mendorong manusia untuk membacanya, akan tetapi mereka membacanya namun tidak mengetahui kitab lain selain itu: yaitu kitab Riyadus Shalihin. Dan, saya tidak mengatakan sifat ini ada pada mereka semua, namun kebanyakan mereka begini. Maka mereka membutuhkan pendamping dalam rangka menyebarkan ilmu di tengah mereka agar mereka di atas bashirah yang lebih daripada kondsi mereka sekarang.
Kedua, bahwa mereka pergi keluar negri kepada kaum yang kami dengar mereka adalah pelaku khurafat, dan bahwa pemimpin jamaah ini yang ada di negri itu terjatuh ke dalam berbagai khurafat. Maka mereka membutuhkan orang yang mendakwahi mereka dan menjelaskan kepada mereka kesesatan yang ereka lakukan. Dan kami berlepas diri kepada Allah terhadap apa yang kami dengar, akan tetapi hal itu telah berulang kali dan menjadi sesuatu yang mutawatir bagi kami perkataan yang mengatakan bahwa para pemimpin mereka itu mendatangi orang-orang yang mempunyai beberapa khurafat. Maka inilah sesuatu yang pautut diwaspadai yang ada pada mereka (Jamaah Tabligh).
Adapun manhaj dan perilaku mereka, maka tidak diragukan lagi bahwa mereka mempunyai pengaruh yang besar yang patut disykuri.
Tinggalah satu permasalahan yang berkaitan dengan para ikhwah itu; yaitu mereka menyangka bahwa keutamaan jihad fi sabilillah itu tercapai pada kegiatan mereka saat ini. Ini adalah sesuatu yang tidak benar, karena ayat-ayat dan hadits-hadits yang menjelaskan tentang jihadi fi sabilillah tidak lain dimaksudkan untuk jihad melawan orang-orang kafir, dan bukan dimaksudkan untuk keluar (khuruj dalam istilah mereka- pen) berdakwah kepada agama Allah. Walapun keluar untuk berdakwah kepada agama Allah dapat dikategorikan fi sabilillah secara umum, akan tetapi sabilillah itu digunakan untuk dua makna : makna umum dan khusus. Sehingga nash-nash yang menyebutkn keutamaan syuhada’, keutamaan pedang dan infaq untuk jihad itu tidak lain dimaksudkan untuk jihad yang berupa perang melawan musuh-musuh.
***
[1] [1][1] Sumber : PANDUAN KEBANGKITAN ISLAM – Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hal. 265-266 penerbit Darul Haq Jakarta cet. 1 th. 2002.